detik-pena.my.id -| Sleman - Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Sekolah Pascasarjana bekerja sama dengan BPMP DIY, BBGTK DIY, dan sejumlah satuan pendidikan mulai menerapkan Uji Coba Pendidikan Berlalu Lintas berbasis Massive Open Online Course (MOOC). Program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun budaya tertib berlalu lintas di kalangan pelajar.
Uji coba pertama dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta pada Senin–Selasa (6–7/10), dengan metode online terpandu. Para peserta menyelesaikan dua modul utama, yaitu Modul 1 Pendidikan Berlalu Lintas dan Modul 3 Pendidikan Berlalu Lintas bagi Pengendara Sepeda Motor.
Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Malkhamah, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menumbuhkan kesadaran berlalu lintas sejak dini. “Keamanan dan keselamatan berlalu lintas tidak cukup dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi harus dibangun melalui karakter dan kesadaran yang kuat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BBGTK DIY Adi Wijaya menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan program ini dari sisi peningkatan kapasitas guru. “Kami siap mendukung melalui pengembangan sumber daya guru agar pendidikan berlalu lintas dapat diintegrasikan dengan baik di sekolah,” katanya.
Program MOOC ini tidak hanya bertujuan menekan angka kecelakaan di kalangan pelajar, tetapi juga membangun karakter unggul dan disiplin sejak usia sekolah. BPMP DIY mendorong Uji coba di dua sekolah ini menjadi tahap awal sebelum diperluas ke tingkat provinsi dengan melibatkan Dinas Dikpora DIY, dan selanjutnya diusulkan ke tingkat nasional melalui Kemendikdasmen.
Dengan pendekatan dan sinergi antarinstansi, inisiatif ini diharapkan mampu menghadirkan pendidikan berlalu lintas yang modern, menyenangkan, dan berkarakter, demi terwujudnya generasi muda yang aman, cerdas, dan beretika di jalan raya.
